PT Equityworld Futures, Jakarta - Pertamina berniat untuk meluncurkan bahan bakar baru, Pertalite. Namun, rencana dukungan tenang. Tepatnya beredar wacana, itu akan menggeser keberadaan produk Premium.
Vice President Corporate Communication Pertamina, Wianda Pusponegoro mengakui, banyak pertimbangan yang sedang dipikirkan oleh Pertamina untuk melepaskan bahan bakar baru ini. Salah satunya terkait dengan soal pangsa pasar BBM di masing-masing daerah di Indonesia. "Kami melihat kondisi pasar. Pertamina ingin jika produk ini keluar untuk menjadi pengganti atau pelengkap RON 88 (Premium) yang telah digunakan," lanjutnya. Dengan melepaskan Pertalite, lanjut Wianda, Pertamina berharap untuk meningkatkan jenis bahan bakar yang dapat dijual secara komersial tanpa subsidi dari pemerintah. "Kami ingin lebih bensin yang dapat dijual secara komersial oleh Pertamina," katanya. Untuk sisi distribusi bahan bakar kemudian, Wianda mengungkapkan bahwa itu tidak akan menjadi masalah karena Pertamina memiliki infrastruktur pendukung terminal seperti bahan bakar dan tangki minyak truk untuk memberikan bahan bakar ini. "Dalam hal distribusi siap, karena terminal bahan bakar ini sudah ada, dan kami punya mobil tangki untuk melakukannya. Staying melihat apakah itu diproduksi di kilang tertentu, kita akan melihat lokasi produksi," jelasnya . Pengamat Kebijakan Publik, Agus Pambagio mendesak Pertamina untuk 'menghilangkan' Premium dalam 6 bulan ke depan. "Idealnya Premium benar-benar kehilangan 6 bulan. Jangan tahunan, karena pada akhirnya," katanya saat berbincang dengan Liputan6.com, pada Minggu, 26 April, 2015. Namun, ia menambahkan, Pertamina akan memiliki medium untuk program jangka panjang yang menargetkan waktu yang tepat di Indonesia dan penghapusan Premium bakar beralih ke kualitas yang baik, kelas atau RON 92 Pertamax seperti di negara-negara Eropa. "Tapi hilangnya Premium Pertamina perlu mempelajari dengan seksama," kata Agus. Ia mendukung Badan Usaha Milik Negara (BUMN), minyak dan gas untuk bahan bakar peluncuran produk baru Pertalite bulan depan. "Baik, karena jika Premium langsung dihapus sekaligus, tidak secara bertahap, orang dapat berisik," katanya. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral mengatakan Sudirman Said, Pertamina mengeluarkan langkah-langkah Pertalite harus dihormati oleh semua pihak. Oleh karena itu, Pertalite melancarkan proses transisi dari bahan bakar RON 88 ke RON 92, seperti yang direkomendasikan oleh Tim Reformasi. "Tim ini dianjurkan untuk menghapus (delete) bahan bakar RON 88. Ini kita mempersiapkan teknis, dan itu sangat berarti Pertamina cara untuk membuat transisi. Kami menghormati," katanya. Sudirman mengaku memiliki diskusi mengenai hal ini dengan Pertamina. Akibatnya, Departemen Energi akan memberikan ruang bagi Pertamina untuk mencari solusi dari Tim Reformasi rekomendasi. Selain itu, Sudirman juga memastikan premium tidak akan dihilangkan dalam waktu dekat, sampai Pertamina siap memproduksi jenis lain dari bahan bakar tingkat oktan yang lebih tinggi. "Selain itu, Premium pasti tidak akan dihapus sampai Pertamina siap," katanya. news by PT Equityworld Futures
0 Comments
Leave a Reply. |
OFFICIAL WEBSITEPT Equityworld FuturesProfil Perusahaan Legalitas Keunggulan Produk Hubungi Kami AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. Archives
August 2019
Categories
|
News & Publication Event